Desain Sistem Informasi Terstruktur

Berikut cara dalam perancangan sistem informasi terstruktur, diantaranya :
  1. Conceptual Data Model (CDM)
  2. Physical Data Model (PDM)
  3. Context Diagram
  4. Pemodelan Data Flow Diagram (DFD)
  5. Desain Graphical User Interface (GUI)
Berikut penjelasan Detailnya :
  1. Conceptual Data Model (CDM)
CDM  adalah  model  yang  dibuat  berdasarkan  anggapan  bahwa  dunia  nyata  terdiri dari  koleksi  obyek-obyek  dasar  yang  dinamakan  entitas  (entity)  serta  hubungan (relationship)  antara  entitas-entitas  itu.  Biasanya  CDM  direpresentasikan  dalam bentuk Entity Relationship Diagram (Hanif Ramadhani, 2010-2011). Adapun manfaat penggunaan CDM dalam perancangan database :
  1. Memberikan   gambaran   yang   lengkap   dari   struktur   basis   data yaitu   arti, hubungan, dan batasan-batasan
  2. Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.
  1. Physical Data Model (PDM)
Physical data model Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.
Sebuah physical data model (alias desain database) adalah representasi dari desain data yang memperhitungkan fasilitas dan kendala sistem database yang diberikan manajemen. Dalam siklus hidup proyek itu biasanya berasal dari model data logis, meskipun mungkin reverse-engineered dari implementasi database yang diberikan. Sebuah physical data model lengkap akan mencakup semua artefak database yang diperlukan untuk membuat hubungan antara tabel atau mencapai tujuan kinerja, seperti indeks, definisi kendala, menghubungkan tabel, tabel dipartisi atau cluster. Physical data model biasanya dapat digunakan untuk menghitung perkiraan penyimpanan dan mungkin termasuk rincian alokasi penyimpanan khusus untuk sistem database tertentu.
III. Context Diagram

Contoh Context Diagram
Diagram Konteks adalah aliran yang memodelkan hubungan antara sistem dengan entitas luar di luar sistem, yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan siklus. Aliran dalam diagram konteks memodelkan masukan ke sistem dan sistem harus memberikan respon untuk menggambarkan transportasi antar sistem dan entitas luar.
Diagram Konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem yaitu:
      • Kelompok pemakai (User), organisasi atau sistem lain, dimana sistem kita melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator.
      • Data masuk (input), data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.
      • Data keluar (output), data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar.
      • Penyimpanan data (data store), yang digunakan secara bersama antara sistem kita dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya.
      • Batasan antara sistem dan lingkungan (rest of the world).
  1. Data Flow Diagram (DFD)
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen – komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana
komponen – komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
Levelisasi DFD
  1. Diagram Context
Diagram Context merupakan jenis data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling rumit dari sebuah sistem informasi karena susunannya yang tidak detail menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal.
  1. Diagram Level n
Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Diagram Context ke dalam komponen yang lebih detail, diagram ini disebut juga dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Dalam diagram n, DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis.
Komponen – komponen pada DFD


Contoh Diagram Lv 1

Adaterdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu :
  1. Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink). Terminator dapat berupa orang, organisasi, departemen didalam organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
  1. Proses
Proses diberi nama untuk menjelaskan prose
es atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan objek.
  1. Data Store
Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk, fita meagnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan dengan dua garis sejajar.
Alur Data
Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut:
  1. Alur data yang berasal dari data store, berarti proses membutuhkan data yang berada pada data store tersebut,
  2. Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data store tersebut,
  3. Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store berarti suatu proses akan mengupdate data, menghapus atau mengubah data,
Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data / informasi dari satu bagian system ke bagian lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar